Wali Kota Malang Minta Warga Tidak Lakukan Panic Buying Menjelang Lebaran

KANALMALANG.NET – Panic buying menjelang lebaran adalah fenomena yang sering terjadi di masyarakat, terutama di Indonesia. Fenomena ini terjadi ketika orang-orang membeli barang dalam jumlah besar dan tidak terkontrol menjelang lebaran, yang disebabkan oleh kekhawatiran terhadap kelangkaan barang atau kenaikan harga.
Sutiaji, selaku Wali Kota Malang, Jawa Timur. Mengingatkan kepada masyarakatnya agar tidak melakukan panic buying atau membeli barang dalam jumlah besar menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Masehi. Tujuannya adalah untuk mencegah fluktuasi harga bahan pokok yang terjadi menjelang Lebaran.
Saat membuka Pasar Murah Ramadan di Halaman Gedung Kartini, Kota Malang, Sutiaji mengatakan.”Tidak perlu ada panic buying. Seperti harga minyak juga masih terkontrol , harga beras, gula, telur, saat ini masih terpantau dengan baik. Setiap minggu kita adakan rapat berkaitan dengan pengendalian inflasi, ini agar negara dapat mengontrol fluktuasi harga. Pasar murah ini juga menjadi salah satu upayanya,”
Sutiaji meminta kepada semua pihak yang ada di Kota Malang agar selalu bekerja sama dalam menjaga stabilitas ekonomi.
“Komitmen di antara kita, bahwa kemarin angka month to month inflasi kita cukup terkendali, dan kita termasuk terendah se-Jawa Timur. Mudah-mudahan terus kita kuatkan, sehingga stabilitas inflasi kita bagus. Dan ini semua berkat kontribusi panjenengan semua,” tambahnya.
Untuk diketahui, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag). Kota Malang akan menyelenggarakan Pasar Murah Ramadan pada hari Senin, 10 April 2023. Pasar murah tersebut di selenggarakan dengan tujuan meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian di Kota Malang menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk berbagi, kita ajak semua yang ada di sini, berkat sinergi kita semua. Ini bentuk bagaimana daya beli masyarakat bisa terkendali dengan baik, menjaga stabilitas inflasi. Serta memastikan tidak usah ada takut, karena sembako masih terpenuhi dengan baik, ketersediaan masih cukup. Ini mudah-mudahan meringankan beban saudara-saudara kita,” ucap Sutiaji.
Terlihat antusiasme masyarakat yang tinggi dari antrian panjang di berbagai stand yang tersedia, seperti stand panci murah milik TP PKK Kota Malang, stand paket sembako, dan stand sayur-sayuran. Sutiaji menjelaskan bahwa semua komoditas yang dijual di pasar murah telah diberi subsidi.
“Bervariatif, ada yang subsidi seribu, dua ribu, rerata lima sampai sepuluh ribu. Kecuali yang stand panci itu, subsidinya ratusan persen. Harga pancinya cuma sepuluh ribu, memang untuk berbagi,” tutur Sutiaji.
Pasar Murah Ramadan yang di adakan hanya dalam satu hari melibatkan 47 stand dari berbagai instansi dan perangkat daerah. Di antaranya Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Jatim, perusahaan swasta, PKK Kota Malang, Dispangtan Kota Malang, dan Disporapar Kota Malang untuk stand ekonomi kreatif dan UMKM.
Berbagai jenis komoditas seperti beras, bawang merah, bawang putih, gula pasir, minyak goreng berbagai merek, telur, daging ayam, daging sapi, tepung terigu, sayur-sayuran, buah-buahan, serta produk-produk UMKM dari seluruh Kota Malang di tawarkan pada kegiatan Pasar Murah Ramadan tersebut. Selain itu, terdapat stand penukaran uang yang di sediakan oleh Bank Indonesia di area yang sama.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. Menjelaskan bahwa kegiatan ini di adakan dengan tujuan untuk mengendalikan inflasi di Kota Malang.
“Kegiatan Pasar Murah Ramadan ini dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, dan meningkatkan daya beli masyarakat di masa pemulihan pandemi covid-19,” ujarnya.
2 Komentar