Kanal Malang
Beranda Berita Utama Perayaan HUT Ke-109 Kota Malang: Doa Bersama dan Harapan untuk Perhatian Lebih pada Seniman dan Budayawan

Perayaan HUT Ke-109 Kota Malang: Doa Bersama dan Harapan untuk Perhatian Lebih pada Seniman dan Budayawan

Perayaan HUT Ke-109 Kota Malang Doa Bersama dan Harapan untuk Perhatian Lebih pada Seniman dan Budayawan

Dalam perayaan HUT ke-109 Kota Malang pada Jumat malam (31/3/2023), sebuah Gunungan yang berisi hasil bumi dan aneka hidangan Tumpeng diletakkan di sisi Timur Tugu Kota Malang. Di sisi barat, beberapa pigura yang berisi tokoh wayang kulit yang dibawa oleh seniman dan budayawan dipajang.

Udara dingin malam semakin syahdu ketika musik yang dimainkan oleh Panji Laras Svara bergabung dengan semerbak wangi kemenyan dan dupa yang menyeruak karena terhembus oleh angin.

Di lantai Tugu Kota Malang, terlihat Wali Kota Malang, Sutiaji, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, dan beberapa kepala OPD duduk bersama seniman dan budayawan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengucapkan terima kasih kepada seniman dan budayawan yang telah berperan dalam kemajuan Kota Malang yang akan berusia 109 tahun pada tanggal 1 April 2023.

“Renungan malam ini adalah bentuk syukur kita atas Tuhan telah memberikan kita luar biasanya Kota Malang sudah genap usia 109 tahun, yang insyaallah itu besok. Malam ini menjadi salah satu pembuka doa bersama-sama. Mudah-mudahan ke depan Malang semakin guyub, semakin rukun, semakin makmur,” ungkapnya.

Sutiaji juga memberikan apresiasi kepada seniman dan budayawan yang tidak memiliki kepentingan pribadi dan hanya berfokus pada kesejahteraan masyarakat di Bumi Arema.

“Kami ucapkan ribuan terima kasih pada budayawan dan seniman yang tanpa kepentingan apapun, tidak punya kepentingan sedikit pun, yang dipikirkan adalah bagaimana sejahteranya Bumi Arema yang kita cintai ini.

Satu tujuannya, bahwa Malang ini tetap kondusif, rakyatnya makmur, pemimpin-pemimpinya ngerti dan pada gilirannya adalah bagaimana kesejahteraan seluruh komponen bangsa ini bisa tercapai,” katanya.

Ki Sholeh Adi Pramono, seorang budayawan asal Malang, menjelaskan bahwa Hatur Bhakti Luhur Metri HUT Ke-109 Kota Malang adalah kegiatan doa bersama yang bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur dan pahlawan yang telah berjasa bagi Kota Malang.

“Kalau di desa ini Barikan, ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, besok tanggal 1 itu adalah hari jadinya Kota Malang,” jelasnya

Dalam perayaan HUT Ke-109 Kota Malang, Ki Sholeh berharap agar Pemerintah Kota Malang dapat lebih memperhatikan nasib para seniman dan budayawan yang masih kekurangan anggaran.

“Saya berharap APBD itu diturunkan pada seniman, kalau olahraga itu satu tahun 18 miliar, seni dan budaya kan masih 0 miliar, terus bagaimana nasib teman-teman seniman? Itu harapan kami. Bung Karno mengatakan bahwa kebudayaan adalah tiang dari negara, kalau tiang itu ambruk? hancur? sekarang sudah seperti ini situasinya,” pungkasnya

Dalam acara ini juga diadakan doa bersama untuk mengenang Maestro Seni Kota Malang, Mbah Yongki Irawan, yang telah meninggal dunia.

Setelah doa bersama selesai, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati HUT Ke-109 Kota Malang dan makan bersama.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *