Kanal Malang
Beranda Berita Utama Home Industri Konveksi Pakis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta

Home Industri Konveksi Pakis Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta

di Perum Griya Amorf, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Pada pagi hari kemarin (9/4) sekitar pukul 03.50, sebuah rumah industri di Perum Griya Amorf, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, terbakar ketika warga sekitar sedang melaksanakan sahur.

Banyak peralatan di dalam rumah industri konveksi baju itu hancur dan tergeletak di tanah.

”Indikasi sumber api yang menyebabkan kebakaran masih belum diketahui. Masih didalami oleh pihak kepolisian,” ujar Sigit Yuniarto yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang.

Syukurlah, tidak ada korban manusia dalam insiden kebakaran tersebut. Namun, pemilik gedung diperkirakan mengalami kerugian material senilai puluhan juta rupiah.

”Kerugian material kurang lebih Rp 75 juta,” lanjut Sigit.

Dua mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Malang dikerahkan untuk memadamkan api tersebut. Selain itu, tiga mobil pemadam dari Kota Malang juga membantu dalam proses pemadaman.

Sebelum kejadian kebakaran, salah satu karyawan bernama Diyan Nurhasan sedang tertidur. Ketika api mulai berkobar, dia mencium bau kain yang terbakar dan segera berusaha mencari sumbernya.

”Ternyata dia melihat di lantai atas tempat mesin jahit dan tumpukan kain terdapat api dan asap yang mengepul,” terang Lutfi.

Diyan langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar. Dengan sigap, warga menghubungi Polsek Pakis dan Damkar Kabupaten Malang.

”Tumpukan kain konveksi dan beberapa mesin jahit terbakar,” lanjut Lutfi.

Barulah pada pukul 05.15 api berhasil sepenuhnya dipadamkan.

Berdasarkan observasi, diduga kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting listrik karena beberapa karyawan yang sedang menjahit di lantai atas menggunakan mesin jahit listrik.

”Tapi masih pendalaman, kami sudah meminta keterangan saksi yakni Diyan dan Lucky. Juga mengumpulkan beberapa barang bukti. Namun untuk dugaan awalnya korsleting listrik,” pungkasnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *