Faktor Dominan Penyebab Kebakaran di Malang Terungkap

Selama Januari hingga akhir Maret, UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang mencatat 20 kejadian kebakaran. Mayoritas kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Menurut Kepala UPT PMK Kota Malang, Teguh Budi Wibowo, sekitar 50 persen atau 10 kejadian kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
”Rata-rata di setiap bulannya, sejak Januari hingga Maret ini, kebakaran akibat korsleting listrik masih mendominasi. Ada yang korslet karena hujan maupun sambungan terkelupas,” kata Teguh kemarin.
Teguh menyatakan bahwa dari 20 kejadian kebakaran tersebut, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 400 juta. Selain itu, satu orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di Kelurahan Mergosono, Kota Malang. Korban mengalami luka bakar parah setelah api membakar seluruh isi kamar tidurnya.
Dengan kejadian-kejadian tersebut, Teguh mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi rumah mereka. “Jangan meninggalkan dan menaruh benda mudah terbakar tanpa pengawasan. Selain itu, pastikan kondisi instalasi listrik tetap terjaga,” tegasnya.
Untuk optimalisasi penanganan kasus kebakaran, pihak UPT PMK meminta agar warga saling mengingatkan untuk tidak membangun polisi tidur terlalu tinggi dan menghindari memarkir kendaraan di tepi jalan. ”Ini salah satu faktor penghambat kami mencapai titik lokasi. Karena armada kami ini memuat air dengan jumlah banyak, sehingga kestabilan harus terjaga,” tandasnya.