Cadangan Devisa Indonesia Naik, IHSG Berpotensi Naik di Kisaran 6.721-6.838

Pada perdagangan Selasa (11/4/2023), IHSG kemungkinan akan terpengaruh oleh pengumuman cadangan devisa dan pembagian dividen dari perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, mengatakan bahwa IHSG masih mengalami konsolidasi dan belum mengalami peningkatan yang signifikan karena minimnya sentimen yang mempengaruhi.
“Namun, beberapa faktor masih dapat menopang pergerakan IHSG hingga saat ini di antaranya musim pembagian dividen,” paparnya dalam publikasi riset.
Data ekonomi baru yang menunjukkan peningkatan cadangan devisa dapat memberikan dampak positif pada pergerakan IHSG. Hari ini, IHSG memiliki potensi untuk naik di kisaran antara 6.721 hingga 6.838. Sebagai rekomendasi saham, ada PWON, HMSP, UNVR, INDF, ICBP, KLBF, BBCA, BBNI, dan TBIG.
Pada bulan Maret 2023, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$145,2 miliar, yang mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang mencapai US$140,3 miliar.
Dalam riset harian yang dikeluarkan oleh Phintraco Sekuritas, disebutkan bahwa pelemahan IHSG pada hari Senin adalah hal yang wajar dan merupakan upaya untuk keluar dari area overbought. Terlebih lagi, tidak ada indikasi bearish reversal karena penurunan terjadi bersamaan dengan penurunan transaksi.
Pada akhir perdagangan Senin (10/4/2023), IHSG mengalami penurunan sebesar 0,32 persen dan ditutup pada level 6.771,23.
“Jika pullback berlanjut, strong support diperkirakan di 6.700 dengan resistance 6.800 dan pivot 6.750,” tulis Phintraco.
Dalam negeri, cadangan devisa pada akhir Maret 2023 mengalami kenaikan bulanan sebesar US$4,9 miliar dan mencapai jumlah US$145,2 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 6,4 bulan impor, jauh melebihi standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Penguatan cadangan devisa tersebut telah memperkuat posisi nilai tukar rupiah dan mendorongnya untuk bertahan di bawah level psikologis Rp15.000 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin.
Ada sentimen lain dari dalam negeri yang berkaitan dengan antisipasi data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Maret 2023. Perlu dicatat bahwa IKK Indonesia tetap berada di atas angka 120 pada bulan Januari hingga Februari 2023.
Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa kondisi-kondisi tersebut membuka peluang untuk melakukan pembelian pada level support pada saham BMRI, BBNI, BBCA, dan BBTN. Selain itu, diharapkan adanya peningkatan konsumsi dan mobilitas menjelang Idulfitri dapat memberikan dampak positif dalam jangka pendek bagi saham AKRA, MYOR, MAPI, dan INDF.
“Alternatif lain yang dapat diperhatikan adalah MNCN, BTPS, TBIG dan SSMS,” kata Phintraco.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa IHSG masih menunjukkan performa yang lemah setelah mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar lebih dari 1 persen atau 1,19 persen selama satu minggu terakhir, yang disebabkan oleh pelemahan di seluruh sektor.
Pada akhir Maret 2023, IHSG mengalami penurunan meskipun indeks global menunjukkan optimisme yang sejalan dengan data ekonomi AS yang signifikan yang menunjukkan kenaikan.
Dalam bulan Maret 2023, tingkat pengangguran menurun menjadi 3,5 persen dengan tingkat partisipasi yang tetap stabil. Selain itu, nonfarm payrolls turun sejalan dengan penurunan rata-rata pendapatan per jam sebesar 4,2 persen secara tahunan.
Pasar Asia, yang bergerak dengan variasi, dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan. China telah melanjutkan latihan militer pada hari kedua.
Pada waktu yang sama, mayoritas pasar komoditas menunjukkan penurunan seperti emas, minyak, batu bara, tembaga, dan CPO. Di sisi lain, harga gas dan gandum meningkat.
“Kami melihat pasar saham dalam negeri masih akan mendapatkan katalis positif dari adanya penguatan cadangan devisa negara yang terpantau mengalami kenaikan,” tulis Pilarmas.